Monday, September 16, 2013

Kejutan Si Baju Biru

Chapter Nine.

Page 259 of 365.

Kejutan Si Baju Biru.


Halo, Baju Biru.

Hari ini anda berhasil membuat saya sebal dengan anda.

Ini dikarenakan akumulasi dari labil di kudeta hati ini. Biar saya jabarkan lebih lanjut lagi.

Pertama, saya tau ini bukan sepenuhnya salah anda, saya menemukan fakta bahwa anda telah ada yang punya. Dan sayangnya, saya selalu menghormati hubungan orang lain.
Itu yang membuat saya sebal.
Kepada anda.
Kepada orang yang memiliki anda.
Kepada diri saya sendiri.
Kepada waktu yang tidak tepat.

Anda harus tahu bagaimana sakitnya mengetahui fakta ini buat saya. Bayangkan anda ditabrak mobil pemadam kebakaran dan kalikan rasa sakit itu 1000 kali lipat. Itu baru seperseratus rasa sakit yang saya alami. Saya kaget mengapa saya masih bisa hidup.

Kedua, hari ini anda telat datang ke kelas. Anda datang 15 menit sebelum kelas selesai. Sepanjang kelas, saya takut. Saya takut tidak melihat anda hari itu. Saya takut anda mungkin sakit. Saya lebih takut dengan fakta mungkin anda sedang pergi bersama dengan dia.

Lalu, 15 menit sebelum kelas selesai, berdirilah makhluk Tuhan yang hampir sempurna di depan kelas. Dengan napas terputus - putus. Dengan senyummu yang memukau seperti biasa, anda dengan tenangnya menyalahkan macet Jakarta untuk alasan keterlambatan anda.

Ketiga, anda tidak menganggap saya hari ini. Mungkin karena anda masih belum menyadari eksistensi hidup saya di hidup anda. Tapi saya merasa tambah sakit hari ini karena anda menyapa orang di sebelah saya dan bukannya saya.

Kenapa?

Apakah anda tidak tahu ada orang yang peduli dengan anda disini?

Kali ini, anda kelewatan dan saya marah.

Ya, saya marah.

Saya marah karena anda membuat saya khawatir.

Saya marah karena saya memikirkan anda padahal saya bukanlah siapa - siapa.

Saya marah karena anda tidak menganggap saya ada.

Saya marah karena anda tidak mengetahui perasaan saya.

Saya marah karena saya peduli terhadap anda.

Saya marah karena walaupun anda membuat saya kesal hari ini, saya tetap menyukai anda.

Saya marah karena perasaan ini.


Sekian surat dari saya kali ini.

Semoga anda cepat putus lalu menyadari kehadiran saya dan kita bisa hidup bahagia berdua dengan latar belakang matahari tenggelam.


Salam,
Si Baju Abu - Abu.

No comments: