Saturday, May 3, 2014

Zero

I thought i could be your hero,
turned out I was your zero.

I thought i could have your love,
turned out you were not a white dove.

I thought i could hold you close,
turned out you were a thorned rose.

I thought i could make you mine,
turned out i crossed the line.

I thought i could be your hero,
turned out i was your zero.

Tuesday, February 4, 2014

Di Satu Kenyataan Lain

4 Februari 2014.

Di Satu Kenyataan Lain.


Di satu kenyataan lain,
dunia ini tidak mengenal perang.

Cerita - cerita sejarah mengenai tumpahnya darah manusia untuk segenggam emas,
hanyalah dongeng.


Di satu kenyataan lain,
dunia ini tidak mengenal penyakit.

Jiwa - jiwa yang tersiksa virus mematikan yang sebenarnya bisa disembuhkan itu,
hanyalah mitos.


Di satu kenyataan lain,
dunia ini tidak mengenal perbedaan.

Perpecahan yang timbul karena perselisihan akibat kesalahpahaman,
hanyalah angan.


Di satu kenyataan lain,
dunia ini indah.

Perpisahan kau dan aku karena dia,
hanyalah mimpi.

Friday, January 17, 2014

Sekali Lagi

17 Januari 2014.

Sekali Lagi.


Sekali lagi,
aku melihat ke belakang.

Memandang jauh pada kenangan akan kita.
Saat kita masih tertawa bersama.
Saat kita masih jalan berdua.
Saat 'kita' masih ada.


Sekali lagi,
aku melihat ke belakang.

Melirik malu pada kesalahan yang terindah.
Dia yang selalu melemparkan senyum ramah.
Dia yang selalu membuat hariku mudah.
Dia yang bisa membuatku jadi gundah.


Sekali lagi,
aku melihat ke belakang.

Menatap kagum pada satu sosok sempurna.
Kepada dia yang memberi wajah ini rona.
Kepada dia yang mengenalkan cinta.
Kepada rasa yang akhirnya sirna.


Sekali lagi,
aku melihat ke belakang.

Kali ini,
untuk yang terakhir.

Thursday, January 9, 2014

One Step At A Time

9 Januari 2014.

Hurry up and wait
So close, but so far away
Everything that you've always dreamed of
Close enough for you to taste
But you just can't touch

You wanna show the world, but no one knows your name yet
Wonder when and where and how you're gonna make it
You know you can if you get the chance
In your face as the door keeps slamming
Now you're feeling more and more frustrated
And you're getting all kind of impatient waiting

We live and we learn to take
One step at a time
There's no need to rush
It's like learning to fly
Or falling in love


It's gonna happen when it's supposed to happen
And we'll find the reasons why

One step at a time

One Step At A Time - Jordin Sparks


Hello, readers.

Udah hampir 10 hari di thaun 2014 dan udah ada beberapa hal yang jadi momen membanggakan buat gue. Gue pikir taun ini bakalan jadi taun yang penuh dengan banyak senyum. Udah cape kan sepanjang tahun 2013 kayanya sedih terus.

Galau is so 2013.

Bulan Januari ini, gue sedang menghadapi final test dari kampus tercinta. Kerjaan gue di Electric Ave juga gak bisa dibilang santai. Belum ditambah lagi gue harus kerjain tugas dan mentoring session sebagai XL Future Leaders. Ibaratnya, gue harus tempel post-it biar gue inget buat ambil napas.

Kalau dipikir - pikir, gue kadang heran gimana caranya gue bisa ngejalanin banyak kegiatan yang seabrek ini. Kalau temen - temen gue tanya apa kegiatan gue dan gue jawab secara jujur, mereka akan ngeliat gue dengan tatapan, "What are you, a superhuman?" karena menurut mereka apa yang gue jalanin itu sangat melelahkan.

Ayo coba kalian lihat apa yang sehari - hari gue lakukan.

Kerjaan gue di Electric Ave itu setiap hari Senin sampai Jumat jam 9 sampai jam 5 sore.
Gue ngampus setiap Senin sampai Kamis jam 5.30 sampai jam 9 malem.
DATE gue setiap hari Jumat jam 7 sampai 10an biasanya, kadang sampe tengah malem.

Nah, sampai sini, secara tertulis aja Senin sampai Jumat gue udah full jadwalnya dari jam 9 pagi sampe jam 9 malem.
Tapi ini belom beres.

Hari Sabtu gue balik Bogor dan jaga toko seharian.
Hari Minggu, gue balik ke Jakarta dan gereja jam 10 sampai jam 12 buat pelayanan as Youth Mentor. Baru abis itu biasanya ibadah jam 5.30 sampe jam 7 malem.

Ini berarti hari Sabtu dan Minggu juga booked ya.
Tapi ini juga belom beres.

Karena sebagai mahasiswa bakalan dapet tugas, gue terkadang kerjain tugas di kampus on weekdays sampe jam 10an.
Di DATE pun gue jadi Core Team which means gue akan ada meeting sekali sebulan.
Pelayanan sebagai Youth Mentor mengharuskan gue ikutan Team Night sekali sebulan dan akan ada Training Night juga mulai tahun ini.
Sebagai XL Future Leaders, gue wajib ikut session face to face setiap dua bulan sekali selama Sabtu dan Minggu, full dua harian.
Ditambah juga ada modul online kalau gak ketemu face to face yang harus gue kerjakan.

Sampai sini aja baru kegiatan yang wajib gue lakukan.
Jadi belom beres.

Gue sangat suka baca jadi setiap minggu gue bisa baca 2 buku baru atau ngulang buku lama.
Gue juga suka nulis jadi gue sempetin nulis minimal seminggu sekali.
Gue juga lagi dalam tahap merencanakan sesuatu untuk direalisasikan tahun ini jadi gue sisihkan 2 jam per minggu untuk project ini.

Nah kira - kira itu rangkuman keseharian gue.

Gue ceritain ini ke kalian bukan untuk nyombong atau terlihat keren. Gue mau bantu kalian untuk sadar untuk bisa take one step at a time seperti gue.

Ya, bagaimana cara gue menjalani hidup ya itu intinya: jalanin aja satu satu.

Kalau diliat secara list tadi, kan keliatannya ribet banget kan hidup gue. Tapi, gimana gue bisa tahan yah gue fokus sama hal - hal kecil yang bisa gue kerjain baru gue lirik hal yang lain.

Kalau gue banyak kerjaan dan ada tugas kuliah dan tugas XL yang harus dikerjain, gue akan pecah jadi potongan kecil semuanya terus gue kerjain satu, kerjain lagi satu, sampai semuanya abis.

Sama kaya makan pizza lah. Lu gak mungkin ambil satu loyang terus langsung kunyah kan. Lu ambil satu slice, lu gigit sedikit, dikunyah sepotong sepotong, baru telen. Dan gak lama pizzanya abis dan perut lu membuncit..

Anyway, you get what i mean, kan?

Satu lagi prinsip gue, do it as if it for God, not for men because actually you are doing it for the glory of God. Kalau kita bisa excellent dalam kerjaan kita, dalam kampus kita, dalam pertemanan kita, orang - orang akan setuju sama apa yang kita omongin tentang iman kita.

Bayangin aja kalo kita ngomong orang yang kenal Yesus itu adalah orang yang punya kasih, murah hati, pemaaf, dan sebagainya tapi idup kita sendiri aja masih urakan. Ibaratnya orang jualan obat flu tapi dia sendiri sakit flu. Gak ada yang percaya lah sama obatnya.

Jadi, kali ini, gue mau kalian diam sejenak dan tenang. Jangan ngeluh kalau idup gue sibuk ini, sibuk itu. Tugas kampus susah, kerjaan gue numpuk, gue ga sempet seneng seneng. Inget, banyak orang yang rela mati buat jadi sesibuk kalian. Liat di lampu merah terdekat.

Sit back.
Relax.
Then just take one step at a time.

Thursday, January 2, 2014

An Obligatory Post For New Year

2 Januari 2014.

Hello, readers.

Udah lama gak nulis di blog ini. Bukannya gak mau tapi gue emang gak ada waktu dan tenaga yang tersisa akhir - akhir ini. Dan gue akan jelasin kenapa sekalian gue mau recap 2013 kemarin.

Okay. Here we go.

Buat kalian yang mengikuti blog gue selama taun 2013 kemaren, kalian mungkin sadar kalau gue nulis blog itu dengan urutan 12 chapter dan 365 halaman. Ya, emang cheesy abis, gue dapet idenya dari kalender. Tapi terlepas dari bentuk penulisannya, isi penulisannya mungkin bikin kalian bertanya - tanya, ada apa dengan pria muda berusia 21 taun ini, kok hidupnya galau terus.

Sekedar meluruskan, yang gue tulis di blog ini bukanlah cerita tentang gue. :)

Ya, betul, sayang sekali menghancurkan impian kalian tentang cowo kiyut romantis yang menanti sang pujaan hati dengan galaunya. Hahahaha. Yang gue tulis di blog ini fiksi belaka. Memang terinspirasi dari hubungan gue dengan seseorang tapi kenangan gue sama dia enggak seburuk/semanis itu sih..

Jadi, sebenernya post gue yang kemarin itu ada jalan ceritanya gitu sih sebenernya tapi entah kenapa gue malah keasyikan ngimpi tentang gue, si J, dan si Baju Biru jadinya malah agak - agak keluar dari plot yang direncanakan. Hahaha.

Kalau kalian sadar juga, kalian gak ngeliat adanya Chapter 12 di post gue. Itu emang tujuannya. Gue mau berbagi cerita dengan kalian yang ujungnya boleh kalian tentuin sendiri. Bukan gue, selaku si penulis, yang tentuin ujungnya. Jadi, silakan kalian terka dan reka sendiri ujungnya ya.. :)

Kalau menurut versi gue, ujungnya si tokoh Aku sakit ataksia gitu terus si tokoh J akhirnya suka sama dia.. *wait, ini kayanya familiar ya sama sinetron apa..*

Itu tentang post gue selama taun 2013. Semoga kalian dapet kesan yang mendalam yah setelah baca post gue yang sedihnya bikin ngiris nadi. Tapi sayangnya mungkin 2014 gak akan sesering itu ya.. :)

Updates about myself:
I'm currently working 9-to-5 as a copywriter di Eave! Yeah!! Salah satu cita - cita gue udah tercapai!
Gue juga masih kuliah di London School batch 15, berarti udah mau masuk semester 6. Mulai semester 5 kemarin, gue ambil kelas malam.
Gimana rasanya?
CAPEK.
Gue gak ngeluh sih karena kerjaannya juga gue suka banget. Tapi kadang - kadang gue kangen ke mall siang - siang terus ngeliatin orang pacaran sambil iseng ngedubbing obrolan mereka..

Yah itu sekedar post taun baru dari gue!

Happy New Year, readers!
Enjoy a prosperous and fruitful year ahead!