Tuesday, May 8, 2012

map and faith

hello, readers.

wow, finally, i can post another post to my blog. padahal lagi di tengah himpitan dan siksaan mid term exams nih. hahaha. untungnya hari ini lagi gak ada exams tapi besok udah ada lagi. tinggal seminggu lagi dan ada libur empat harian gitu. lumayan deh. :D

anyway, my college life is not as exquisite as i thought it would be. lol. first semester went pretty smooth actually. made a lot of friends at the beginning, discovered some uh-not-so-good-to-be-closer-with type of friends along the way. while i tried to survive in this college drama, i achieved, uhm, good gpa. i thought i could do better actually since 3,67 is not good enough for me. i got 3 subjects on b+ and one of them is marketing, the subject that i had decided to be my major. hahaha. well, i'm grateful for the result since i got it while i had to commute to Jakarta from Bogor everyday. second highest gpa on my class doesn't sound too bad. this semester, i am not gonna receive any b+. #faith

well, you may be, or may not be, wondering what the heck the title of this post means..

map is needed when we are on a trip or when we're planning to go to somewhere. soon as we know where we want to go, we'll buy a map that shows us how to get to our destination from where we are now. map shows us which route should be taken and which should not, it helps us to stay on the right track. unfortunately, some of us can't read the map, that's why some of us choose to go with friends that can read the map. we may not need the map all the time along the journey but we still need to look up on it when we are not sure where we are going next.

peta juga seharusnya dimiliki dalam kehidupan kita. when i said life, i don't mean the daily life. i mean your life life. your ultimate journey, not your daily activities. okay, at this moment, mungkin beberapa akan merespon kayak gini:


come on, kita udah tau lah mau jadi gimana nanti, yah jadi sukses lah.


and to be honest, that was my response until two weeks ago.

dari dulu, gue selalu berpikiran kalo gue harus sukses, financially and non-financially. pokoknya gue harus kaya, bahagia, muda, dan taat beragama. yah, pokoknya tipe manusia sempurna yang diidamkan setiap insan di dunia deh. but that was totally not a goal.

ternyata, setelah disadarkan sama salah satu mentor gue, tujuan gue yang kayak begitu bukan goal. itu sih udah jadi Indonesian Dream banget. gue dikasih tau seperti apa yang baik kalo mau punya goal.

pendahuluan: gak ada mimpi yang mustahil. yang ada cuma usaha yang kurang banyak.

nah, yang pertama adalah know what you want. sebelum beli map untuk bepergian, kita harus tau mau beli peta apa. harus jelas. kalo kita mau liburan ke pantai, gak akan ada peta pantai doang. adanya peta Bali, peta Pangandaran, dan lain lain. kalo kita mau sukses, kita harus tau sukses yang kayak apa. kalo mau punya rumah, rumah kayak apa. kalo kita mau kuliah di luar negeri, kuliah di mana. harus jelas, gak boleh rancu.

yang kedua adalah know when you will start and end it. kalo kita udah fix nih, mau ke Bali dari Jakarta. kita harus tau mau berangkat kapan. bulan depan? taun depan? 100 taun lagi? kapan? pilih satu tanggal dan catat kapan kita 'berangkat' dan kapan kita 'sampai'. tentukan jangka waktu dari goal kalian. kalo misalnya mau beli rumah seluas 900 meter persegi di BSD (harus serinci mungkin, inget no 1?), kita harus tentukan kapan mau mulai usaha buat mimpi itu dan kapan mimpi itu harus terwujud. kalo kalian putusin 5 tahun mulai hari ini (8 Mei 2012), that means di 8 Mei 2017 kalian harus udah punya rumah seluas 900 meter persegi di BSD.

next step is know how to get there. kalo udah tau mau ke mana dan kapan, putuskan bagaimana ke sana. apakah naik mobil? apakah naik pesawat. lanjut contoh yang tadi, kalo udah tau 8 Mei 2017 kalian sudah harus punya rumah 900 meter persegi di BSD, pikirkan gimana caranya dapetin rumah idaman itu dalam 5 tahun. bagian ini cukup krusial karena kita harus jabarkan action plan kita. kalo kita mau cicil rumah itu pake kpr, harus cari tau pake bank mana, bunganya berapa, bayarnya berapa lama, kalo di denda berapa, cicilannya berapa per bulan, gimana kita dapet uang buat bayar cicilannya, gimana kalo kita gak bisa bayar cicilannya di tengah jalan. pikirkan semua pertanyaan, even menurut kalian itu adalah pertanyaan yang bodoh. semakin banyak pertanyaan yang didapat, semakin bagus. selanjutnya? jawab pertanyaan itu! misalnya yang tadi: mau pake kpr bca, bunganya 25 persen setaun, bayarnya 10 taun, denda kalo telat 1 juta, per bulan cicilannya 10 juta, bayarnya dipotong dari gaji kita per bulan, kalo gak bisa bayar nanti papa akan bantu (itu contoh dari kasus di atas).

masih ada nih, yang (hampir) terakhir adalah know why you want it. kenapa kita mau goal ini berhasil? demi gengsi? demi kebahagiaan? hal ini yang akan bikin kita keep motivated along the process dan bikin semua usaha kita punya makna. balik ke contoh tadi: kalo kita udah putuskan ambil cicilannya di bank bca dan bayar cicilannya 10 juta per bulan dengan cara dipotong gaji kita karena kita mau punya rumah pribadi unuk keluarga kita nanti, kita pasti kerja keras biar bisa survive di kerjaan kita atau malah biar naik gaji. ketika kita cape, kita harus pikirin cicilan rumah itu. cicilan rumah buat calon istri sama anak kita nanti, cicilan  tempat tinggal kita sampe tua nanti. be emotional, tanamkan pemikiran yang cukup emosional biar kita makin terpacu.

nah, the last thing, but the most fundamental, we need is faith. apapun keyakinan kita, kita harus yakin dan percaya bahwa Tuhan ikutan bekerja juga dalam setiap usaha kita. selama impian kita gak bertentangan sama ajaran agama dan nilai kemanusiaan, gue percaya Tuhan akan ikut terlibat dalam rencana kita.

gue menyebutkan faith secara khusus dalam judul karena menurut gue, ini sama pentingnya dengan punya 'peta' kehidupan itu. perjalanan meraih impian kita gak akan mulus. gue juga masih sering jatuh-dan-hampir-lupa-bangun sekarang ini. yang bisa menolong kita yah cuma iman kita. gak selamanya akan hujan terus, pasti ada cerah juga. kita harus percaya sama Tuhan. tapi juga gak selamanya akan cerah terus, pasti akan ada hujan juga. kita harus percaya sama Tuhan. semua hal yang Tuhan biarkan terjadi dalam hidup kita, yang Tuhan biarkan terjadi loh bukan yang kita pilih untuk terjadi, itu ada tujuan yang mulia.

kalo kita mengalami kegagalan, anggap itu bagian dalam paket kesuksesan. anggap aja goal kita itu mainan Happy Meal dan kegagalan adalah ayam goreng, nasi, dan sodanya. ketika kita mau dapet mainan itu, kita harus bayar harga sepaket dengan semua makanannya. mau gak mau, suka gak suka.

well, that's all today.
see you!